Wednesday, December 22, 2010

KEBAIKAN IBU VS BALASAN KITA

Untuk mengenang Ibu kita dalam rangka hari IBU (22 Desember)
Bayangkan:
- Saat kita berusia 1 tahun, Ibu memandikan dan merawat kita. Sebagai balasannya, kita malah menangis di tengah malam.
- Saat kita berusia 2 tahun, Ibu mengajari kita berjalan. Sebagai balasan, kita malah kabur ketika Ibu memanggil kita.
- Saat kita berusia 3 tahun, Ibu memasakkan makanan kesukaan kita. Sebagai balasan, kita malah menumpahkannya.
- Saat kita berusia 4 tahun, Ibu memberi kita pensil berwarna. Sebagai balasan, kita malah mencoret-coret dinding dengan pensil tersebut.
- Saat kita berusia 5 tahun, Ibu membelikan kita baju yang bagus-bagus. Sebagai balasan, kita malah mengotorinya dengan bermain-main di lumpur.
- Saat kita berusia 10 tahun, Ibu membayar mahal-mahal uang sekolah dan uang les kita. Sebagai balasan, kita malah malas-malasan bahkan bolos.
 - Saat kita berusia 11 tahun, Ibu mengantarkan kita ke mana-mana. Sebagai balasan, kita malah tidak mengucapkan salam ketika keluar rumah.
 - Saat kita berusia 12 tahun, Ibu mengizinkan kita menonton di bioskop dan acara lain di luar rumah bersama teman-teman kita. Sebagai balasan, kita malah meminta Ibu duduk di barisan lain, terpisah dari kita dan teman-teman kita.
 - Saat kita berusia 13 tahun, Ibu membayar biaya kemah, biaya pramuka, dan biaya liburan kita. Sebagai balasan, kita malah tidak memberinya kabar ketika kita berada di luar rumah.
 - Saat kita berusia 14 tahun, Ibu pulang kerja dan ingin memeluk kita. Sebagai balasan, kita malah menolak dan mengeluh, "Mama, aku sudah besar!".
 - Saat kita berusia 17 tahun, Ibu sedang menunggu telepon yang penting, sementara kita malah asyik menelpon teman-teman kita yang sama sekali tidak penting.
 - Saat kita berusia 18 tahun, Ibu menangis terharu ketika kita lulus SMA. Sebagai balasan, kita malah berpesta semalaman dan baru pulang keesokan harinya.
 - Saat kita berusia 19 tahun, Ibu membayar biaya kuliah kita dan mengantar kita ke kampus pada hari pertama. Sebagai balasan, kita malah meminta Ibu berhenti jauh-jauh dari gerbang kampus dan menghardik, "Mama, aku malu! Aku 'kan.sudah gede!"
- Saat kita berusia 22 tahun, Ibu memeluk kita dengan haru ketika kita diwisuda. Sebagai balasan, kita malah bertanya kepadanya, "Mama, mana hadiahnya? Katanya mau membelikan aku ini dan itu?"
 - Saat kita berusia 23 tahun, Ibu membelikan kita sebuah barang yang kita idam-idamkan. Sebagai balasan, kita malah mencela, "Duh! Kalau mau beli apa-apa untuk aku, bilang-bilang dong! Aku 'kan nggak suka model seperti ini!"
 - Saat kita berusia 29 tahun, Ibu membantu membiayai pernikahan kita. Sebagai balasan, kita malah pindah ke luar kota, meninggalkan Ibu, dan menghubungi Ibu hanya dua kali setahun.
 - Saat kita berusia 30 tahun, Ibu memberi tahu kita bagaimana cara merawat bayi. Sebagai balasan, kita malah berkata,"Mama, zaman sekarang sudah beda. Nggak perlu lagi cara-cara seperti dulu."
 - Saat kita berusia 40 tahun, Ibu sakit-sakitan dan membutuhkan perawatan. Sebagai balasan, kita malah beralasan, "Mama, aku sudah berkeluarga. Aku punya tanggung jawab terhadap keluargaku."
 - Dan entah kata-kata apalagi yang pernah kita ucapkan kepada Ibu. Bukan mustahil, itu yang menyumbat rezeki dan kebahagiaan kita selama ini.
                                                 Dikutip dari "7 Keajaiban Rezeki"